Menurut laporan IQNA, Al-Ahed melansir dari sumber terpercaya menulis: “Kondisi fisik Syaikh Ibrahim Zakzaky semakin buruk hari demi hari setelah serangan dan penangkapan tentara Nigeria kepadanya pada tahun 2015 dan kini ia berada dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk.”
Syaikh Zakzaky telah kehilangan penglihatan mata kirinya secara keseluruhan dalam tiga tahun penahanan di Nigeria, dan mata kanannya memiliki kekuatan penglihatan 45 persen. Istrinya juga membutuhkan perawatan dan penggunaan lutut buatan karena terkena peluru.
Sumber-sumber berita mengatakan pengadilan Nigeria telah menerima pembebasan Zakzaky dengan syarat pengobatannya di dalam negeri, tetapi beberapa laporan juga menunjukkan kemungkinan pemindahannya ke luar negeri - khususnya Turki - jika disetujui oleh pengadilan.
Pengadilan federal Nigeria mengeluarkan surat perintah untuk membebaskan Syaikh Zakzaky dan istrinya tahun lalu dengan masing-masing membayar sebesar $ 120, sementara putusan pengadilan federal belum terlaksana sampai saat ini, dan Syaikh Zakzaky masih mendekam di penjara dikarenakan tekanan Amerika Serikat, Arab Saudi dan Israel pada pemerintah Nigeria.
Tentara Nigeria menyerang husainiah Baqiyatullah di kota Zaria, di propinsi Kaduna, Nigeria pada 12 Desember 2014, dan membunuh sejumlah besar kaum Syiah di kota itu dan sejak saat itu hingga kini, Syaikh Ibrahim Zakzaky dan istrinya ditahan oleh tentara Nigeria.