Imran Khan Menyerukan PBB untuk Memerangi Islamofobia
IQNA melaporkan seperti dilansir Anadolu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengadakan pertemuan internasional untuk mengatasi Islamofobia. Dia menuduh rezim India dengan Islamofobia.
Imran Khan, yang berbicara dalam sebuah video kepada para pemimpin dunia pada sesi ke-76 Majelis Umum PBB di New York, menggambarkan Islamofobia sebagai fenomena destruktif yang harus ditangani secara kolektif.
“Saya menyerukan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengadakan pertemuan global yang bertujuan untuk melawan peningkatan permusuhan terhadap Islam dan memublikasikan dialog antaragama,” imbuhnya.
Dia menambahkan, saat ini, ada bentuk Islamofobia negara terburuk dan paling luas di India. Rezim fasis negara ini telah menghasut teror dan kekerasan terhadap komunitas Muslim di India.
“New Delhi juga telah memulai anti-Islamisme di Jammu dan Kashmir yang diduduki, dan sejak 5 Agustus 2019, New Delhi telah mengambil tindakan ilegal sepihak, memenjarakan para pemimpin Kashmir dan dengan keras menekan protes damai,” lanjutnya.
Perdana Menteri Pakistan menekankan bahwa tindakan tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang dengan jelas menyatakan bahwa status akhir wilayah yang disengketakan harus ditentukan oleh rakyatnya melalui referendum yang bebas dan adil di bawah naungan PBB.
Perdana Menteri Pakistan menuduh rekannya dari India Narendra Modi merencanakan untuk menyingkirkan Muslim dari India. Imran Khan melanjutkan: "Sekarang kita menyaksikan jenis Islamofobia terburuk di badan pemerintahan New Delhi; Ideologi Hindu yang penuh kebencian dikombinasikan dengan kebijakan rasis dari partai ekstremis Bharatiya Janata telah menargetkan 200 juta Muslim yang taat di India.
Di sisi lain, sekretaris pertama perwakilan tetap India untuk PBB, dalam menanggapi serangan Imran Khan, menyamakan Pakistan dengan tempat persembunyian teroris seperti Osama bin Laden. (hry)
